Home » , » Laporan Kebocoran Soal dan Kecurangan UN 2013 Berkurang

Laporan Kebocoran Soal dan Kecurangan UN 2013 Berkurang

Unknown27/04/13 | 09.44


Jakarta --- Berdasarkan data di Posko Ujian Nasional (UN) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), pengaduan masyarakat mengenai kebocoran soal dan kecurangan yang terjadi saat UN menurun drastis. Hal tersebut terlihat dari data di Posko UN Kemdikbud. Tahun ini Kemdikbud membuka tiga posko UN, yaitu Posko Pusat Informasi dan Humas (PIH), Posko Inspektorat Jenderal, dan Posko Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Balitbang Kemdikbud.
Kepala Pusat Informasi dan Humas, Ibnu Hamad, mengatakan berkurangnya pengaduan tentang kebocoran soal dan kecurangan pada UN tahun ini karena diterapkannya kombinasi soal yang beragam, yaitu 20 paket soal. “Tidak logis kalau ada yang melaporkan kebocoran,” katanya saat jumpa pers di Gedung C Kemdikbud, Jakarta, (26/4).
Ibnu menjelaskan, menurut data terakhir, pukul 12 siang kemarin, Posko UN di PIH menerima 973 laporan sejak posko dibuka pada 13 April lalu. Dari 973 laporan tersebut, 72 di antaranya merupakan pengaduan, 529 merupakan permohonan informasi, dan 372 merupakan kategori harapan dan aspirasi. Sedangkan pada tahun lalu, jumlah laporan yang masuk mencapai lebih dari 1200.
Hal senada juga diungkapkan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemdikbud, laporan pengaduan yang masuk ke Posko UN di Puspendik Balitbang juga menurun. Jika pada tahun lalu, posko ini menerima 977 pengaduan, tahun ini turun menjadi 931. Kepala Balitbang Kemdikbud, Khairil Anwar Notodiputro menjelaskan, pengaduan kecurangan turun dari 258 pada tahun lalu menjadi 13 tahun ini. “Menurun 200 kali lipat,” katanya. Sedangkan yang naik adalah laporan kekurangan naskah dari 4 menjadi 60 laporan.
UN tahun ini juga membuat tingkat konsentrasi siswa lebih baik. Seperti dikatakan anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Tengku Ramli Zakaria, dalam kesempatan yang sama. Ia sempat mengunjungi beberapa daerah untuk melakukan pemantauan dan pengawasan UN. “Siswa mengerjakan dengan benar karena nggak ada kecenderungan liat kiri-kanan, jadi lebih konsen,” tuturnya. Selain itu, ia juga melihat guru pengawas juga mengawasi dengan lebih nyaman. (DM)
 Sumber : Kemdiknas

0 komentar:

Posting Komentar



 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. DONOR INFO - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger